Natto dan Umeboshi, Makanan Khas Jepang yang Tidak Enak tapi Banyak Digemari

Natto dan Umeboshi, mewakili dua hal pertama di Jepang yang paling saya hindari. Natto( 納豆), kedelai yg difermentasi dengan Bacillus subtillis, menurut ku adalah makanan yang tidak jelas kenapa masih dimakan..!!
Bukan hanya dimakan, tapi juga digemari. Aromanya tidak menggoda, rasanya juga berada di level biasa ke bawah. Sudah begitu, teksturnya yang licin berbalut lendir cukup membuat si pemakan harusnya merasa geli...kan?!
Memang, Natto ini kaya akan protein dan probiotika yg diperlukan tubuh. Oleh karenanya pula lah Natto menjadi makanan idola di jaman Jepang feodal. Tapi kini?! Dengan begitu banyak varian makanan yg lezat sekaligus kaya gizi, protein, probiotik maupun apapun yang diperlukan tubuh, kenapa masyarakat Jepang, yang anak2, tua, muda, masih menggemarinya?

Begitu juga tidak masuk akalnya bagiku bagaimana orang2 disini masih melahap umeboshi. 梅干しadalah asinan kering yg dibuat dari buah ume ( Prunus mume).
Rasanya asam dan asin. Bikin meringis dan air ludah mengucur deras ketika menggigitnya.
Mereka biasa meletakkannya di tengah2 nasi hangat yang mengepul. Seperti itu, maka akan terlihat miriplah dengan bendera Jepang.
Ketika aku tanya, mengapa mereka menyiksa diri memakan benda semacam itu ditengah pilihan lain yang menggiurkan? Mereka bilang, umeboshi bisa membuat mereka semangat melahap nasi! Jelaslah, karena mereka ingin segera menghilangkan rasa asam asin itu tentunya

Tapi, adalah ketika kulihat anak-anak dari sebuah keluarga sahabat yang aku kunjungi tidak mau sarapan selain dengan Natto. Adalah ketika seorang anak campuran Jepang Australia yang menyisihkan segala daging dan ikan di kotak bento dan memilih untuk menikmati makan siangnya dengan nasi dan umeboshi, antipati saya berubah menjadi pertanyaan yang menuntut jawaban, dariku sendiri.

Maka sejak itu, aku beli, aq rasai, aq akrabi, aq nikmati..
Dan sekarang, bukan hanya terbiasa, aq juga menyukainya.

Natto dan Umeboshi, hidangan sarat manfaat yang tidak mainstream, disitulah istimewanya. Kesehatan, lahir dan batin, kita yang menentukan. Nutrisi jiwa, dari yang sedap maupun yang bikin hati kita senap, asal baik dan bermanfaat, tidak apa kita coba suka dan terima, lama2..cinta juga 



Kurnia Ati'ullah

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »